BANDARLAMPUNG (PeNa) - Kali pertama sejak selesai dibangun dan dioperasikan tahun 2004 lalu,  Bendungan Batu Tegi Lampung limpas.

Limpasnya air bendungan merupakan salah satu indikator keberhasilan pengaturan air selain curah hujan. Bendung Batu Tegi tidak hanya menopang pengairan 22 ribu hektar tapi juga PLTA yang beroperasi dibawah bendungan.

Kepala UPT Dinas Pengairan dan Perumahan Wilayah II, Yeni Riyanto menjelaskan, debit air Btu Tegi selalu dalam pengawasan dinas karena menjadi penopang pengairan sebagian wilayah pertanian di Lampung.

"Ini adalah kejadian luar biasa,  sejak diresmikan debit air tidak pernah limpas. Maka hari ini adalah hari yang luar biasa bagi kami di Batu Tegi," ujarnya.

Pengaturan debit air kata Yeni,  membutuhkan perhatian khusus dari segala pihak. Tujuan agar kebutuhan air dapat terus mendukung musim tanam petani Lampung. "Harus berhati-hati dalam mengatur debit air. Batas ambang minimum adalah 18 ribu hektar. Kalau sudah limpas artinya kebutuhan air jelang beberapa musim tanam kedepan aman, " jelasnya.

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post