WAY KANAN-Pemkab Way Kanan ikut pertemuan koordinasi dan penandatanganan nota kesepahaman antara kementerian kesehatan RI dengan pemerintah daerah kabupaten tentang nusantara sehat, bertema “Kerja Nyata Nusantara Sehat”, Senin (26/9) di Jakarta.
Pertemuan yang diikuti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, Farida Aryani tersebut, berlangsung sejak tadi pagi, guna mengikuti pembahasan dari Menteri Kesehatan RI tentang beberapa program Nusantara sehat.
“Ya benar hari ini Pemkab Way Kanan melalui Dinas Kesehatan mengikuti Rakor sekaligus MoU bersama Menteri Kesehatan RI. Kegiatan ini untuk meningkatkan ketersediaan dan mutu sumberdaya manusia (SDM) kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.  Program nusantara sehat muali 2015 salah satunya adalah penugasan khusus berbasis tim,”ujar Farida , Senin (26/9).
Diterangkan Farida, adapun tujuan umum kegiatan tersebut meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK.
“Tujuan khusus memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau daerah terpencil (remote area), menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menangani masalah kesehatan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan daerah, meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan yang bertugas, menggerakan pemberdayaan masyarakat,  pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan,”ucapnya.
Mengenai peserta program tersebut, sambung dia, peserta program nusantara sehat adalah tenaga professional dengan latar belakang kesehatan antara lain dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga tekniskefarmasian yang bersedia ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK) di seluruh wilayah Indonesia selama dua tahun.
“Peserta pembekalan tenaga kesehatan tim nusantara sehat periode II (Batch 4) menurut profesi tahun 2016 yakni, dokter 17 orang, dokter gigi 29 orang, perawat 42 orang, bidan 45 orang, tenaga kesehatan Masyarakat 34 orang, tenagag kesehatan lingkungan 29 orang, analisi laboratorium 14 orang, tenaga gizi 29 orang, dan tenaga kesehatan 35 orang,”pungkasnhya.