PESAWARAN
(PeNa)-Pemerintah memberikan bantuan beras tak layak konsumsi, akibatnya banyak
korban banjir dibeberapa kabupaten di Lampung yang enggan mengolahnya.
Bantuan
beras pemerintah yang diambil dari Badan Urusan Logistik (bulog) tersebut
berbau, berwarna kusam dan banyak kotoran. Kendati dalam keadaan serba sulit,
korban banjir memilih untuk mengkonsumsi beras warung.
“Ini
beras bantuan dari pemerintah mas, itu masih sisanya dikarung yang ada
tulisannya bulog. Kami tidak berani mengkonsumsinya. Lihat saja sendiri,
khawatir aja,” kata salah seorang warga Karang Anyar Gedong Tataan.
Imron (48), warga lain
juga mengakui hal yang sama. "Beras ini sangat tidak layak untuk
dikonsumsi, selain banyak kotorannya beras juga warnanya sudah rusak, "
kata dia, Jumat (24/2).
Menurutnya, pasca bencana banjir warga korban bencana tersebut dibagi
bantuan dari pemda sebanyak lima kilogram perkepala rumah tangga. Namun saat
akan dimasak, berasnya ternyata buruk. Takut terjadi sesuatu, kemudian Imron
urung memasaknya dan akhirnya membeli beras diwarung. "Saat mau dimasak,
kondisi beras buruk. Banyak kotoran dan warnanya rusak. Takut terjadi sesuatu,
lalu saya beli beras sendiri ke warung, " tuturnya.
Semua warga disini tidak ada yang mau memasaknya, ujar dia, selain
bercampur kotoran berasnya juga hancur.
“Semua warga mengeluh beras bantuan dari Pemkab Pesawaran tidak layak
konsumsi, bahkan ayam saja tidak mau makan, berasnya patah-patah, warna kuning
dan berdebu,” ujar dia,diamini warga lainnya. PeNa-spt.
Pages