TUBABA ; Masyarakat Tiyuh Candrajaya, Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat mendesak dinas terkait dapat bertindak cepat terkait dengan amblasnya fondasi jembatan Kalimiring yang menghubungkan Tiyuh Candrajaya-Pasar Mulyoasri.

Melihat kondisi fondasi, masyarakat khawatir amblesnya fondasi di bawah badan jembatan yang berada di ruas jalan utama kabupaten tersebut akan memakan korban jiwa.

Apalagi jembatan tersebut banyak dilintasi kendaraan besar yang melebihi beban tonase karena jembatan tersebut merupakan jalan utama kabupaten yang menghubungkan sejumlah tiyuh menuju Pasar Mulyoasri dan jalan lintas timur.

"Kami sudah melaporkan amblesnya fondasi jembatan Kalimiring ini kepada Dinas Pekerjaan Umum," ujar Kepala Tiyuh Candrajaya, Kusno Utomo, mengatakan kepada awak media , Kamis (12/5/2016).

Kusno mengatakan, amblesnya fondasi jembatan tersebut selain termakan usia juga disebabkan banyaknya truk besar yang melintas di jembatan tersebut.

 "Karena ini salah satu jalan utama, makanya kami langsung cepat melaporkan rusaknya jembatan ini. Jika terus dibiarkan, kami khawatir akan memakan korban jiwa. Jembatan ini dibangun tahun 1980 dan belum pernah diperbaiki, yang diperbaiki hanya badan jalan," kata dia.

Dia menjelaskan amblesnya jembatan tersebut terjadi pekan lalu saat wilayah setempat diguyur hujan lebat. Bahkan, kata dia, untuk menghindari hal-hal yang tidak diiginkan aparatur tiyuh sudah melarang kendaraan besar melintas.

"Tapi itu Mas, sopir truk marah kalau kami larang, bahkan mereka tetap nekat melintas karena ini jalan alternatif menuju lintas timur dan juga jalan lebar dan mulus. Untuk itu, kami meminta Dinas Perhubungan dapat turun tangan untuk mengatasi masalah ini,"kata dia.

Dia mengatakan kondisi jembatan tersebut saat ini terancam ambrol. Sebab, fondasi penahan badan jembatan yang berada di dalam sungai sudah tergelak di dasar sungai. 

"Sejak Kalimiring ini dilakukan normalisasi debit airnya menjadi besar dapat cepat mengikis badan jembatan. Ini menjadi salah satu penyebab rusaknya jembatan ini. Saya meyakini tidak lama lagi jembatan ini ambrol apalagi kalau terus dilintasi truk besar," kata dia.

Menanggapi amblesnya jembatan tersebut, bupati Umar Ahmad mengatakan, Pemkab tahun ini sudah menyiapkan aggaran dalam APBD 2016 untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut.

Dia menilai jembatan tersebut memang sudah tidak laik dilewati kendaraan khususnya kendaraan truk yang bermuatan. Selain termakan usia, kondisi jembatan juga sempit.

"Tahun ini jembatannya kita bangun menjadi jembatan besar disesuai dengan kondisi jalan yang sudah lebar. Untuk sementara saya sudah memerintahkan Dinas Perhubungan untuk memasang plang larangan melintas untuk kendaraan besar," kata dia.

Bupati mengatakan lintasan jembatan tersebut merupakan persiapan jalan utama kabupaten. Sebab, pemkab telah melakukan pelebaran di ruas jalan tersebut yang dimulai dari simpang samsat-candrakencana. Tahun ini, Pemkab kembali merencanakan pembangunan jalan tersebut hingga jalan provinsi di Pasar Mulyoasri.

"Tahun ini jalannya juga kita lebarkan dan di-hotmix dan sekarang masih proses tender termasuk jembatannya," kata Bupati. (Rasyid)