LAMPUNG SELATAn (BL)-Gubernur Lampung bersama petani Jati Agung, Lampung Selatan, gelar panen raya Jagung, Kamis (2/6/2016). pelaksanaan berlangsung di tengah kebun jagung desa Sumber Jaya, Jati Agung, Lamsel.

Provinsi Lampung sebagai daerah 'andalan' perkebunan dan pertanian Nasional, terus meningkatkan hasil panennya, segenap program dan bantuan Pemprov digulirkan untuk mencapai target.
Provinsi Lampung sendiri telah sukses menggelar beberapa kali panen raya, seperti padi di musim gadu, yang mendapat Pujian 
Menteri Pertanian Arman Sulaiman, "dimana-mana kemarau, di Lampung malah panen raya." Kata Arman Ketika itu. Kini Provinsi Lampung kembali berhasil adakan panen raya untuk komoditi Jagung.

Panen raya kali ini bertajuk "Kenduri Panen Jagung menuju swasembada 2017, dari Lampung untuk Indonesia". Komoditi Jagung merupakan komoditi bernilai ekonomis tinggi dan di Provinsi Lampung 73% dibudidayakan di lahan kering.

Lampung menjadi salah satu produsen jagung terbesar di Indonesia, dengan kontribusi 9,06% secara Nasional. Atau nomor 1 di Sumatra, dan nomor 3 di Indonesia. Dengan sentra utama di 4 Kabupaten, yakni Lamsel, Lamtim, Lamteng dan Tanggamus.

Dalam sambutan Gubernur mencoba untuk terus mengangkat mental para petani, bahwa Provinsi Lampung kemajuannya sangat bergantung dari hasil pertanian dan  para petani, karna mayoritas masyarakat Lampung bermata pencarian sebagai petani.

"Betul tantangan rintangan masih banyak, namun jangan menyurutkan semangat kita. Perjuangan tidak pernah henti, harga mati petani harus sejahtera." Kata Ridho.

Permasalahannya, lanjut Ridho, adalah petani kita semakin tua. Profesi petani masih dianggap kurang bisa menyejahterakan. Inilah menurutnya yang akan Ia fokuskan, yakni meningkatkan hasil tani dan penghasilan petani. Sehingga pertanian mampu mengangkat kesejahteraan petani dan keluarga, serta kesejahteraan provinsi Lampung. Profesi petani harus menjadi profesi pilihan yang memang dilakukan karna bisa menyejahterakan, bukan sebuah ptofesi karna tidak ada pilihan atau karna keterpaksaan.

Menurut Gubernur, segala Treatment digulirkan sehingga Lampung kini bisa menjadi 'andalan' dan daerah 'tangan kanan' pemerintah pusat. Mulai dari membentuk tim percepatan pembangunan pertanian, mendesain sistem distribusi pupuk, membagikan Alsintan, dan memantapkan irigasi, hingga menggulirkan program sumur bor dan embung gratis. Tak ketinggalan melobi pemerintah pusat untuk menurunkan bantuannya, seperti tambahan Alsintan dan 3 bendungan yang akan dibuat di Provinsi Lampung.
Lokasi panen sendiri, Jati Agung, merupakan salah satu lokasi binaan untuk percontohan dalam meningkatkan hasil budidaya jagung. Pada lahan percontohan di kecamatan Jati Agung tersebut, diarahkan untuk budidaya jagung hibrida. Jagung jenis ini mempunyai potensi hasil yang lebih besar, dua kali lipat dari jagung biasa. Bila produktivitas jagung di Provinsi Lampung rata-rata mencapai 5,12 ton/hektar, pada daerah percontohan ini hasil lebih tinggi, yakni 10-11 Ton/Hektar. Daerah percontohan Inilah nanti yang akan dikembangkan dan ditularkan disejumlah daerah di Lampung, sehingga penghasilan panen meningkat dan kesejahteraan terangkat, baik petani maupun Provinsi Lampung secara luas.

Gubernur juga menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan membangun sentra dan kawasan industri di Provinsi Lampung. Guna 'mengawinkan' rencana tersebut dengan peningkatan pertanian dan kesejahteraan petani di Lampung dengan mengarahkan sebagian menjadi agroindustri. Gubernur juga turut menggandeng pengusaha makan ternak, yang bisa bekerjasama dengan petani jagung di Lampung.

"Sentra industri sebagian akan difokuskan untuk agroindustri agar ada kerjasama dengan petani sehingga harga bisa meningkat. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak sudah melakukan komunikasi dan hadir juga pada hari ini, mereka pengusaha Nasional, siap menampung hasil produksi jagung sebanyak-banyaknya dengan harga yang bagus." Papar Gubernur.

Diakhir Sambutan Gubernur terus berusaha angkat moral petani, agar tumbuh rasa percaya diri dan perasaan bahwa petani merupakan profesi pokok yang sangat penting bagi Indonesia.

"se-Indonesia bergantung pertanian. Yang menjaga secara fundamental kerangka NKRI, adalah petani. Kata siapa mempertahankan NKRI harus pakai senjata? Cukup cangkul. Se sumatera dan Jawa kita yang kasih makan, mulai dari daging, padi, jagungnya, dan lain-lain. Saat ini Jakarta akan bergantung oleh Lampung, bergantung pada petani Lampung. Karna kita telah lakukan kerjasama penyediaan pangan untuk Ibu Kota. Ini tinggal kemauan kita, situasi sudah sangat baik." Kata Ridho berapi-api di tengah kebun Jagung.

Pada kesempatan tersebut, digelar pula diskusi anatar Gubernur dan Petani Jati Agung, segenap permasalah dibahas dan beberapa hal langsung ditindak lanjuti Gubernur. Bantuan berupa Ribuan  Alat Mesin Pertanian (Alsintan) juga dibagikan untuk Gapoktan se-Lampung melalui perwakilan para Gapoktan yang hadir. Diantaranya 470 unit Corn Sheller, 14 unit Corn Combine, 71 Unit Power Thresser multiguna, 545 unit Combine kecil, 50 unit Combine besar, dan 109 Power Theresser. Dibagikan untuk Gapoktan Kab/Kota di Lampung, disesuaikan kebutuhan masing-masing dan akan ditambah dan terus ditingkatkan.

Dalam sesi wawancara dijelaskan Gubernur bahwa Jagung mengalami penurunan, namum Pemprov sudah berkordinasi dengan Dirjen dan Kementrian untuk membantu pertanian Lampung. "Penurunan dikarenakan masalah cuaca, karna masalah air. Maka kita serius memperbaiki irigasi, yang menjadi tanggung jawab provinsi Insya allah 100% akhir tahun ini selesai." Jelas Ridho kepada awak media.

Ia melanjutkan pula agar Penjagaan air dipintu-pintu air harus bisa dijaga dengan baik, dan waduk akan dilakukan normalisasi. Serta akan dicari daerah- daerah untuk dibuat waduk-waduk baru untuk mendukung Pertanian Lampung.

Dijelaskan Dirjen serealia Kementrian Kehutanan Nandang bahwa target Nasional berada dikisaran 21,5 juta. Ia juga menjelaskan bahwa selain karna cuaca, Penurunan Jagung akibat adanya upaya khusus dan konsen pada padi pada tahun lalu, sehingga ada beberapa areal perkebunan jagung diubah untuk padi.

Dikatakan Nandang pula, pemprov Lampung salah satu yang paling membantu pemerintah pusat mencapai target. Karna Pemprov Lampung seiring-sejalan dengan pemerintah pusat menggulirkan sejumlah program dan bantuan, seperti sumur bor, embung, dan upaya lainnya untuk mencapai target dan kesejahteraan petani.

Disampaikan Kadis Pertanian Lampung, Pemprov menargetkan pada 2016 Hasil Jagung Lampung mencapai  2,5 juta ton. Sebelumnya, pada 2014 lalu menurut angka tetap BPS Produksi Jagung Lampung adalah 1,7 juta ton. Sehingga diharapkan Jagung Lampung terus meningkat dan akan mengkat penghasilan petani, dan Swasembada Jagung 2017 tercapai, dari Lampung untuk Indonesia.(BL)