BANDARLAMPUNG (PeNa)-Proyek pengadaan MP-ASI untuk anak balita dan gizi buruk Dinas Kesehatan (dinkes) Provinsi Lampung diduga tidak tepat sasaran, padahal alokasi dana yang dianggarkan mencapai Rp.35.993.930.400 sedangkan untuk mendistribusikannya menghabiskan dana sebesar Rp.1.309.896.00.

Jumadi warga Lebak Budi, Kelurahan Gedung Air Kecamatan Tanjung Karang Barat mengungkapkan, selama dua tahun berturut-turut Ia selalu mendapatkan  MP ASI biskuit yang sedianya diperuntukkan untuk anak balita.

“ Kalau biskuit itu sudah dua tahun ini memang dibagikan, saya tidak tahu persis darimana yang pasti diberikan  oleh petugas  Posyandu, kata mereka gratis ambil saja,”ungkap Jumadi sambil memperlihatkan MP- ASI biskuit,Sabtu 17 Desember 2016.

Dia menuturkan, petugas Posyandu membagikan MP-ASI biskuit hampir kepada semua warga, meski diketahui warga tidak memiliki balita tetap saja petugas memberikannya.

“ Saya pernah bertanya, kenapa bukan warga yang memiliki bayi yang diberikan biskuit ini, dan jawaban mereka pembagian itu memeang sudah ada yang memerintahkan, namun petugas posyandu enggan mengatakan pembagian itu perintah siapa, yang penting  petugas posyandu harus menghabiskan stok yang ada. Ya lumayan Mas buat cemilan sambil ngopi, enak juga kok rasanya,”ungkap Jumadi.

Sementara, Kepala dinas kesehatan Provinsi Lampung, Reihana ketika akan dikofirmasi melalui sambungan telepon dalam keadaan tidak aktif.


Diketahui, pengadaan MP-ASI untuk Balita dan Gizi Buruk selama dua tahun anggaran, 2015 dan 2016. Pada tahun anggaran 2015 alokasi dana mencapai Rp. 17.129.930.400  dan proyek pengadaan itu di menangkan oleh PT. Amruputra Mahkotaprima serta anggaran untuk mendistribusikannya Rp. 598.896.000.Sedangkan untuk tahun 2016, proyek pengadaan itu dimenangkan oleh PT. Salwa Medica Lestari dengan alokasi dana sebesar Rp.18.864.000.000 serta pendistribusiannya menghabiskan dana  Rp.711.000.000.(BG)