PESAWARAN (PeNa)-Kesal dengan penundaan pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP), Ketua Komite SMPN 1 Pesawaran Erlan Soffandi menduga adanya unsur kesengajaan yang dilakukan pihak Bank BRI Gedong Tataan selaku penyalur. 

Kepada PeNa, Erlan mengaku kesal dan menduga adanya unsur kesengajaan yang dilakukan pihak bank. Pasalnya setiap kali dipertanyakan tentang kapan bisa pencairan, selalu dijawab dengan bertele-tele.

"Dana itu kan seharusnya sudah dicairkan pada bulan Desember 2016 lalu, tapi tiap kali pihak sekolah mempertanyakan proses pencairannya di Bank BRI Gedongtataan, katanya selalu diminta untuk menunggu dan bertele-tele alasannya," kata dia, Selasa (10/1).

Logikanya, kata dia, pihak bank sebagai penyalur tentunya sangat diuntungkan dengan hal ini. "Ya tinggal hitung saja, kan ini uangnya banyak. Kalau suku bunga komersil 14 sampai 15,5 persen, tinggal kalikan saja jumlah uang yang ngendap di bank itu, " cetusnya. 

Kalau sampai benar ditemukan adanya kesengajaan, kata dia, ini artinya telah terjadi perbuatan pidana yaitu memanfaatkan suku bunga yang ditimbulkan dari uang tersebut yang seyogyanya sudah dicairkan ditahun lalu. "Kalau memang benar terjadi kesengajaan penundaan, artinya ada perbuatan melawan hukumnya, " ucap dia. 

Menurutnya, disejumlah Kecamatan lain dana PIP itu sudah dapat dicairkan, tapi, untuk proses pencairan yang dilakukan Bank BRI Cabang Pembantu Gedongtataan terkesan lambat. "Di Kecamatan Kedondong itu sudah cair sejak Desember 2016 lalu, tapi disini belum bisa dicairkan," ujarnya. 

Ditambahkannya, dana PIP itu sejatinya diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk membantu seluruh siswa yang memiliki prestasi yang baik. "Ya dana itu kan, tujuannya untuk diberikan kepada siswa yang berprestasi, jadi tidak pandang dia anak orang kaya ataupun orang tidak mampu, asalkan murid itu berprestasi pasti akan dapat bantuan PIP itu," tambahnya. 

Dijelaskannya, untuk SMPN 1 Gedongtataan ada sebanyak 169 siswa yang berhak mendapatkan dana PIP itu, namun hingga saat ini bantuan tersebut belum dapat dicairkan. "Kalau tidak salah satu siswa itu dapat bantuan sebesar Rp375 ribu, nah dana itu kan bisa sedikit membantu para siswa," jelasnya. 

Ia pun menandaskan bahwa, dirinya telah berkoordinasi dengan Bupati Pesawaran (Dendi Ramadhona) untuk sekedar membantu mengawasi penyaluran dana bantuan tersebut. "Memang dana itu kan sumbernya dari APBN, tapi kemarin sudah saya sampaikan kepada pak Bupati terkait hal ini, dan beliau mengatakan jika proses administrasinya sudah tidak masalah, saya diminta untuk mengecek proses pencairannya di Bank BRI Cabang Pembantu Gedongtataan," tandasnya. 

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Pembantu Bank BRI Gedongtataan Moko menuturkan bahwa, pihaknya membantah adanya unsur kesengajaan. "Sebenarnya bukan kami menghambat, tapi memang kami ada keterbatasan SDM, apalagi untuk sekedar melakukan proses pencairan dana seperti ini, ini memang masih dalam daftar tunggu," tuturnya. 

Moko juga menegaskan bahwa suku bunga pertahun di Bank BRI yakni 14 sampai 15,5 persen. Hal tersebut merupakan suku bunga komersil. "Ya kalau suku bunga komersil pertahun antar 14 sampai 15,5 persen. Dan ini efektif, " tegas dia. sapto