BANDARLAMPUNG (PeNa)- Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk mengatasi krisis energi baru sebatas jargon, pasalnya dalam satu minggu ini pemadaman oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Regional Lampung kembali terjadi.

Baliho yang terpampang dengan himbauan “Mari Dukung Lampung Segera Mandiri Listrik” alhasil menjadi jawaban jika upaya Pemprov baru sebatas pencitraan.

Pengamat Hukum Universitas Lampung (Unila) Yusdianto berpendapat dengan adanya pemadaman selama satu minggu ini membuktikan jika Pemprov belum mampu menemukan formula yang tepat untuk mengatasi krisis energy tersebut.

Dikatakan dia, meskipun ribuan baliho terpampang di setiap pelosok pedesaan sekalipun, hal itu tetap tidak akan mampu membuat Bumi Rua Jurai terlepas dari ancaman kegelapan.

“ Bukan baliho pencitraan yang ditunggu masyarakat Lampung, meski jutaan Baliho yang dipasang tetap saja tidak akan membuat provinsi ini terang benderang,”katanya, Selasa 17 Mei 2016.

Yusdianto menambahkan, krisis listrik yang melanda Lampung bukan hal baru namun Pemprov sangat minim sekali dalam mencari upaya mengatasi masalah tersebut,akhirnya persoalan itu menjadi berlarut-larut dan hal itu dapat menyebabkan pembangunan di Lampung menjadi stagnasi.

“ Ada pembiaran dari Pemerintah daerah dengan adanya krisis listrik ini, belum terlihat upaya yang signifikan dari Pemprov untuk mengatasinya, listrik bukan hanya ranah PLN, Pemprov pun mempunyai tanggung jawab besar bagaiamana mencari solusi agar krisis listrik ini tidak terus terjadi. Saya kira masyarakat Lampung tidak mudah dikelabui dengan adanya gerakan mandiri listrik hanya dari baliho,”tandasnya.

Diketahui, dalam satu minggu ini byarpet kembali terjadi, masyarakat menjadi khawatir dengan adanya pemadaman itu akan terus berlanjut seperti beberapa waktu lalu.(PeNa/BG)