Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran saat memberikan sambutan pembukaan Diklat Pratama Angkatan I di Desa Margomulyo, Sabtu 9/12. foto PeNa 

PESAWARAN (PeNa)-Untuk kali kedua, Partai Demokrasi Indonesia  (PDI) Perjuangan menggelar pendidikan dan pelatihan kader tingkat pertama (pratama). Setelah DPC Pringsewu, kali ini giliran Pesawaran yang diikuti 110 kader dari seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC). Kegiatan digelar dua hari sejak 10-11 Desember 2016 dipusatkan di Desa Margomulyo Pesawaran.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Bidang Organisasi, Bambang Suryadi menjelaskan, pendidikan kader tingkat pratama merupakan pendidikan tingkat dasar yang harus diikuti setiap kader. Tujuannya, untuk memantapkan ideologi pancasila dengan semangat 1 Juni 1945 yang pertamakali dicetuskan proklamator Bung Karno.
“Trisakti dan AD/ART juga menjadi materi pendidikan dan pelatihan penting dengan tujuan agar setiap kader bergerak sesuai dengan ketentuan partai dan norma-norma pancasila. Menjadi kader militan, pantang menyerah dan tidak takut menghadpi serang money politik,” ujarnya.
Bambang yang juga merupakan salah satu guru kader DPP PDI Perjuangan juga menegaskan, kader partai banteng mocong putih tidak mengenal individualisme tapi kebersamaan.
“Ini lah yang mungkin selama ini cenderung relative luntur dan mulai 2011 akan digerakkan kembali sesuai dengan instruksi kongres ke tiga Bali. Minat kader sangat respon, dibeberapa tempat justru kader meminta penambahan hari dalam setiap diklat. Artinya setelah mereka menerima materi dan merasakan kebersamaan, dapat dirasakan kenyamanan kebersamaan itu, itu yang akan kita bangun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran, Nasir, yang juga menjadi perserta diklat Pratama menjelaskan, peserta yang berasal dari pengurus DPC dan PAC termasuk ranting. “Agar dapat menjadi ujung tombang dalam membangun negara termasuk membangun kebijakan dengan pemikiran Bung Karno. Akan kami jadikan kegiatan rutin yang sudah menjadi keputusan partai dalam kongres ke tiga Bali,” kata dia.
Salah satu peserta diklat, Tri Yuliani yang berasal dari Gedung Tataan mengaku tertarik karena ingin mendalami ideologi partai sebenarnya yang terdapat empat pilar.

“Mencari bekal untuk melangka kedepan siapa tahu masyarakat mempercayakan saya untuk mengabdikan diri pada negara secara lebih aktif,” ujar Tri yang sudah bergelut dengan PDI Perjuangan sejak lulus sekolah menengah atas. AHM