BANDARLAMPUNG (PeNa)- Tidak bayarkannnya dana Bina Lingkungan yang mencapai 21 miliar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung semakin menguatkan asumsi publik jika kondisi keuangan Kota tapis berseri  dalam kondisi memprihatinkan.
Meski demikian, Pemkot melalui Dinas Pendidikan  (Disdik) setempat tetap menganggarkan dana pada program yang digadang Herman HN sebagai bentuk kepedulian Pemkot  pada dunia pendidikan.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Syarif Hidayat berpendapat, pihaknya akan terus mendorong Pemkot untuk menuntaskan kewajiban terkait belum dibayarkannya dana biling yang seharusnya mendukung operasional sekolah.
Mengenai adanya alokasi anggaran pada kegiatan Penyediaan Perlengkapan Sekolah Bagi Anak Keluarga Kurang Mampu dengan nilai Rp  11.005.000.000 untuk mendukung program Biling 2017, Ia meminta agar tidak lagi terjadi persoalan serupa sehingga dana tersebut tidak dicairkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
“ Kami berharap untuk kegiatan tahun ini khususnya anggaran dana pada program Biling tidak tersendat dan bermasalah seperti tahun lalu,”kata mantan ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung,Rabu (22/3).
Jika dana itu kembali bermasalah,kata Syarief akan semakin membebani sekolah karena alokasi dana biling itu jika tidak dicairkan pemkot maka pihak sekolah yang akan mengalami kesulitan untuk menanggulanginya.
“ Ya kalau kembali tidak dibayarkan seperti 2016 lalu, ya bisa dibayangkan betapa kecewanya siswa dan sekolah-sekolah yang sudah berharap mendpatkan bantuan itu,”tandasnya.
Diketahui Pemerintah Bandarlampung, diduga menunggak dana bina lingkungan (biling)  yang mencapai Rp21 miliar lebih. Pasalnya, berdasarkan data rekapitulasi jumlah siswa tahun pelajaran 2016/2017, per Januari 2017, total siswa SMK se Kota Tapis Berseri ini, hanya 6.958 siswa yang menerima program dari total keseluruhan 12.031 siswa.

Sedangkan tahun 2017, Disdik kembali mengalokasikan dana untuk sejumlah kegiatan untuk mendukung program Biling yakni Penyediaan Perlengkapan Sekolah Bagi Anak Keluarga Kurang Mampu Rp. 11.005.000.000, Penyediaan Perlengkapan Sekolah Bagi Anak Keluarga Kurang Mampu untuk siswa menengah dan madrasah Tsanawiyah Rp. 5.360.500.000 (BG)