TANGGAMUS : Keresahan warga di Pekon Banding, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus tak tertahankan akibat banjir yang sudah dua kali dalam sebulan terjadi.

Padahal menurut warga, Tanggamus punya pemerintahan baik eksekutif dan legislative, namun keberadaan dua lembaga ini tak jua memuaskan kehendak warga.

“ Ini banyak anggota dewan, namun mereka lebih memilih diam dan tutup mata, padahal mereka kan wakil rakyat, seharusnya mereka mengantisipasi bagaimana tidak terjadi banjir susulan,” keluh Pun Ivan salah satu tokoh warga setempat, Rabu (9/3).

Sementara bencana banjir yang saat ini sedang melanda di wilayah ini mengakibatkan tiga pekon yang yang terendam banjir, Pekon Banding, Pekon Raja Basa, dan Pekon Gunung Doh, sehingga sekitar 300 rumah kurang lebih terendam banjir (tidak ada korban).
“ Namun mereka (warga), tetap bertahan dan tidak mengungsi,” kata Ivan.

Sejauh ini untuk banjir susulan belum ada perhatian dari pemerintah yang turun memberikan bantuan atau melihat ke adaan kami yang terkena banjir susulan, memang untuk banjir yang pertama pemerintah memberikan bantuan seperti besar 2 ton, aqua, dencis, dan supermi, untuk tiga pekon yang terkena paska banjir.
Tetapi untuk banjir susulan ini pemerintah cuek-cuek saja tidak ada perhatian terhadap masyarakat yang terkena banjir, memang yang saya lihat ada 2 alat berat dari BPBD Tanggamus untuk menanggulangi tanggul yang jebol.
“ Tetapi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir susulan lagi apalagi sekarang musim hujan. pemerintah hanya menghabiskan uang negara saja, dikarnakan mereka hanya menumpuk numpukan batu dan pasir saja untuk menutupi tanggul yang jebol,” tandas Pun Ivan.

Menurutnya, pembendungan tanggul dengan cara menumpuk numpukan pasir batu dari kali itu tidak akan kuat, bagaimana tidak tanggul yang terbuat dari beton saja bisa jebol apalagi hanya tumpukan batu dan pasir.

“ Apalagi sekarang ini musim hujan bahkan setiap hari turun hujan, sudah pasti masyarakat akan ketakutan akan terjadi banjir lagi, dikarnakan penangulangan dari pemerintah tidak meyakinkan dan tidak menjajikan bahwa tidak akan terjadi banjir lagi,” imbuhnya.

Sementara, di Bandar Negeri Semong (BNS) ada dua perusahaan PT Natarang mining dan PT TAP Tetapi gak ada yg peduli untuk menanggulangi tanggul yang jebol dengan menurutkan alat berat atau memperhatikan masyarakat yang terkena banjir.

Terpisah salah satu warga Pekon Banding, Abuhari mengatakan, saat banjir yang pertama Bupati Tanggamus, Bambang Kurniawan, turun ke lokasi yang terkena banjir dan mendatangi salah satu rumah warga yang terkena banjir dan berjanji, kepada masyarakat akan menuntaskan tanggul-tanggul yang jebol dan akan menurunkan Tim Paska bencana dari (BPBD), tetapi semua janji-janji Bambang hanya janji palsu, sehingga terjadi banjir susulan. (hdr)