BANDARLAMPUNG : Pemerintah Provinsi Lampung berencana mengembangkan erbagai potensi pariwisata yang diharapkan menunjang pembangunan dan pendapatan daerah. 

Program pengembangan tersebut meliputi Kawasan Wisata Maritim Teluk Lampung, Taman Hutan Rakyat Wan Abdul Rachman (TAHURA WAR), Teluk Kiluan sebagai Kawasan Wisata dengan Konsep Pemberdayaan Masyarakat dan Luxurious Resort Teluk Nipah.

Selain itu direncanakan pula Pengembangan kawasan TNWK “Lampung Safari Way Kambas Park and Conservation Center”, Wisata Pantai Barat Lampung, Pembangunan Sekolah Tinggi Pariwisata dan usulan Kawasan Ekonomi Khusus PariwisataPenyelenggaraan Sail Krakatau Tahun 2017.

Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Bayana, hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo melalui Asisten Bidang Ekbang Adeham, ketika membuka Musrenbang Bidang Kepariwisataan, Selasa (15/3) di Hotel Bukit Randu Bandar Lampung. Acara tersebut dihadiri pula Sekretaris Dinas Parekraf dan Tokoh Pariwisata Lampung Yuscas.

Lebih lanjut disampaikan Adeham, pengembangan Kepariwisataan tersebut diharapkan dapat menunjang pembangunan dan pendapatan daerah Provinsi Lampung. Untuk itu perlu disusun rencana pembangunan yang terarah, terpadu dan mampu menyerap aspirasi  semua pemangku kepentingan (stakeholder) pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Provinsi Lampung,” jelasnya.

Asisten juga berharap melalui Musyawarah Perencanaan Pembanguan (Musrenbang) Tahun 2017 ini dapat  menyamakan persepsi dan langkah bersama,  sehingga pembangunan Sektor Pariwisata dan   Ekonomi  Kreatif Provinsi Lampung dapat terlaksana secara terarah, terpadu dan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan Provinsi Lampung pada umumnya.  

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Choiria Pandarita paparannya menyampaikan, program pengembangan pemasaran pariwisata meliputi pengembangan Pasar Wisatawan, Peningkatan Citra Pariwisata, Pengembangan Kemitraan Pemasaran dan Pengembangan Promosi. Adapun program pengembangan ekonomi kreatif meliputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek dan Kreatifitas SDM.

Lebih lanjut dipaparkan, potensi ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya Lampung meliputi tari Tradisional seperti Tari Cangget, Tari Melinting, Tari Bedana, Tari Batin, Siger Penguten dan Pencak Rakot. Untuk musik tradisional seperti Gamolan Pekhing, Gambus Lunik dan Gitar Klasik Lampung.


“Lampung juga memiliki potensi untuk  Sastra Tutur (lisan) seperti Pisaan, Bebaduy,Warahan, Ringget dan Hahiwang. Selain itu Sastra Tulis dan berbagai Upacara Adat,” ungkap Kadis. Ditambahkannya, di Lampung juga terdapat 93 lokasi komplek situs.  

Diantaranya Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur, Situs Batu Bedil di Tanggamus, Situs Megalith Kebon Tebu di Lampung Barat, Situs Purbakala Zaman Islam Berupa Kuburan Kuno di Bantengsari Lampung Timur, Makam Islam di Wonosobo Tanggamus dan Situs Kesejarahan Makam Pahlawan Nasional Radin Inten II di Lampung Selatan. (rilis)