PESAWARAN (PeNa) -Menyikapi wilayahnya yang menjadi endemi nyamuk aedes aegypti, Kepala Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Gedong Tataan dr Imelda langsung memerintahkan
jajarannya untuk melakukan fogging atau pengasapan.
“Diwilayah kami memang masuk dalam daerah endemik nyamuk aedes
aegypti,karena tiga tahun secara berturut-turut masyarakatnya ada yang terkena
demam berdarah dangue (DBD). Memang diwilayah kami masuk kategori endemik DBD.
Karena tiga tahun secara berturut-turut ada beberapa pasien yang
teridentifikasi DBD, " kata dia.
Imelda juga menuturkan, warga yang meninggal (Putri Mulyasari) dari
dusun VII tersebut meninggal dunia bukan karena DBD. Akan tetapi karena sepsis
atau infeksi secara menyeluruh pada organ tubuhnya. "Kalau Putri Mulyasari
itu meninggal bukan karena DBD, tapi karena sepsis atau infeksi secara
menyeluruh pada organ tubuhnya, " tuturnya.
Dijelaskannya, untuk pencegahan pembasmi nyamuk tersebut sudah dilakukan
secara periodik dan insidentil pada daerah tertentu ketika ada pasien yang
teridentifikasi DBD."Kalau pencegahan sudah kami lakukan secara periodik.
Bahkan jika ada pasien yang teridentifikasi DBD, maka diwilayahnya kita lakukan
fogging, " jelas dia.
Salah satu contoh, kata dia, pasien yang bernama Arin Riskia
Falihah adalah pasien DBD yang dirawat di RS Bumi Waras. Ketika mendapatkan
keterangan dari rumah sakit tersebut, bahwa pasien adalah teridentifikasi DBD
maka dilingkungan asalnya langsung kita lakukan fogging.
"Seperti Arin Riskia Falihah, anak ini kemarin terkena DBD kemudian
dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras. Setelah sembuh, kemudian rumah sakit
tersebut mengirimkan surat bahwa yang bersangkutan terkena DBD. Maka kita
langsung lakukan fogging dilingkungannya, " ucapnya.
Dibeberkan, estimasi sementara sejak bulan November sampai dengan Desember
sekarang sudah tercatat 88 pasien yang teridentifikasi DBD. "Kalau
estimasi sementara, sejak November sampai sekarang (Desember) tercatat 88
pasien, " bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Harun Trijoko
mengatakan bahwa kasus nyamuk yang menyebabkan demam berdarah tersebut sudah
dilakukan pencegahan secara dini. Hanya saja, diakhir tahun ini memang lebih
meningkat.
"Pencegahan sudah kita lakukan sejak dini dan secar berkala. Seperti
pengasapan dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta
penerapan Mplus.," kata dia.
Harun juga akan mengupayakan kegiatan tersebut dilakukan lebih intensif
lagi ditahun yang akan datang. "Kedepan kita upayakan lebih intensif lagi
kegiatan tersebut. Selain itu, kita juga akan menguntensifkan kader jemantik
untuk lebih maksimal dalam mengawasi lingkungannya, " pungkasnya. sapto
Pages