PESAWARAN
(PeNa)-Sebagian Alokasi Dana Desa dan Dana Desa (ADD/DD) Desa Sukadadi
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran diduga diselewengkan untuk membeli
kendaraan pribadi oleh Kepala Desa Muhamad Toufik.
Hal tersebut
disampaikan salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya. Kepada
PeNa, ia menuturkan bahwa sebagian dana ADD/DD desanya untuk membeli kendaraan
pribadi."Setelah pencairan dana ADD/DD kayaknya pak kades malah beli
mobil. Tapi sekarang gak tau, apakah mobilnya masih ada atau tidak, "
tuturnya,Selasa (17/1).
Dia juga menjelaskan,
bahwa kepemimpinan Muhamad Toufik tidak pernah menempati Kantor Balai Desanya.
"Kantor desa atau balai desa itu,selama dia jadi kades tidak pernah
ngantor disitu. Kegiatan musyawarah desa pun tidak pernah ada, malah buat
kantor sendiri di depan rumahnya, " jelas dia.
Sebagai masyarakat,
ujarnya, sangat menyayangkan perilaku Kades Toufik yang tidak mau bermasyarakat
dan enggan memperhatikan masyarakatnya. Misal, sholat berjamaah pada hari
jumat,ini justru lebih senang minum-minuman. "Kades ini tidak pernah
sholat berjamaah pada hari jumat, malah lebih senang minum-minuman, "
ujarnya.
Terpisah, Sekretaris
Desa Sukadadi Aliyuddin Warja menerangkan bahwa dana ADD dan DD tahun anggaran
2016 sebanyak Rp680juta disatukan dalam pengelolaannya."Kalau dana ADD dan
DD itu jadi satu begitupun dalam laporan pengelolaan dana tersebut,"
terang dia.
Menurutnya, penyerapan
dana ADD/DD sudah dipergunakan untuk membangun pengerasan jalan dan talut. Hal
ini juga diterangkan Kepala Dusun Sukajaya (Dusun IX), Muhamad Ridwan,
" Kemarin kita sudah laksanakan pengerasan jalan sepanjang 600 meter
di Dusun Sukajaya tembus ke Desa Gedong Tataan dari dusun X ke dusun Sukamarga.
Gorong-gorong di simpang Sumber Sari dusun 1X. Pengerasan di dusun VII."
jelas dia.
Selain Sekdes dan
Kadus, Kepala Desa Muhamad Toufik juga membantah tuduhan salah seorang tokoh
masyarakat tersebut. Menurutnya, tuduhan itu tidak benar dan tidak mungkin
dilakukannya. "Tidak mungkinlah saya begitu, semua sudah diserap untuk
pembangunan desa, " bantahnya.
Kades Toufik yang
tidak ada dikantornya hanya menjelaskan kepada PeNa melalui sambungan telepon
genggam miliknya. Dia juga menjawab kenapa balai desa tidak pernah digunakan
dengan alasan masih direnovasi. "Kalau balai desa memang tidak kita
pergunakan karena baru separuh yang kita rehab yakni bagian depan, dan untuk
bagian belakang masih belum dikerjakan. Karena memang belum ada anggaran.
,"
jawabnya.
Pantauan PeNa, Kantor
Balai Desa Sukadadi memang terbengkalai dan nampak tidak pernah digunakan meski
kondisinya masih lumayan bagus. Justru kantor desa tersebut menempati sebuah
bangunan mirip dengan warung kecil berukuran 3X5 meter dengan bangunan bata
merah didepan rumahnya. Didalamnya, ada tiga orang yang sedang beraktifitas.
Yakni, sekdes dan seorang perempuan yang mengaku bagian pelayanan
masyarakat dan seorang kadus.
Untuk diketahui, Desa
Sukadadi Kecamatan Gedong Tataan meliputi sepuluh dusun. Yakni, Dusun I
(Sukamulya), Dusun II (Sukasari), Dusun III (Sukadadi), Dusun IV
(Sukodadi), Dusun V (Sukadadi), Dusun VI (Sukadadi) Dusun VII (Sepakat), Dusun
VIII (Karangsari) Dusun IX (Sukajaya), Dusun X (Sukadadi). sapto
Pages