BANDARLAMPUNG : Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang di canangkan Presiden Jokowi guna menjamin warga miskin mendapatkan kesehatan gratis ternyata tidak berlaku di Bidan US yang beralamat di jalan R.A Basyit Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung.

Ini di buktikan setelah journallampung.com menemui Salah satu warga yang belum lama ini melahirkan bayi nya di bidan tersebut.

" iya saya juga gak paham kenapa setelah berkas-berkas seperti foto copy KTP, KK dan KIS sudah saya setor ke bidan itu kok setelah mau pulang kami di kenakan biaya 720.000 ( 550.000 biaya perawatan dan 170.000 biaya apotik).  Jadi ya buat apa KIS Kalau masih kena biaya. Percuma dong kartu itu." kata warga tersebut yang tidak mau di sebutkan nama nya

Saat journallampung.com mengunjungi bidan tersebut sabtu pagi (19/03/2016) untuk meminta konfirmasi atas laporan warga , ibu US selaku pemilik bidan membenarkan hal itu namun banyak alasan.

Dia beralasan kalau biaya yang di kenakan kepada pasiennya tersebut untuk biaya pembuatan akte dan KK.

" ya emang benar kami kenakan biaya 550.000,  karena itu kan untuk pembuatan KK dan Akte lahir si bayi, tapi kalau lewat seminggu berkas pembuatan Akte dan KK tidak setor ke kami ya kami anggap hangus duit tersebut." imbuh dia

Alasan lain pun keluar dari mulut ibu US. " begini ya mas , kita juga kan pencairan dari BPJS melalui proses yang panjang dan dalam waktu yang agak lama sekitar 2 bulanan, apalagi setelah pencairan kita cuma dapet 540.000 karena ada potongan ini itu buat fotocopian dll. Kalau kita gak minta dari warga ya gimana lah ya, apalagi apa apa sekarang mahal. Warga emang mau nya enak- enak aja, mau nya gratis."

Lanjut dia. " kita juga ini kan kelas 2 mas, jadi walaupun pakai Kartu Indonesia Sehat tetap di kenakan biaya,biaya pun berpariasi. Ada yang kami kenakan biaya tambahan 400.000, 300.000, dan maksimal 550.000."

" coba mas cek kesemua bidan-bidan yang ada di bandar lampung , semua bidan tetap kenakan biaya tambahan ke pasiennya. Jadi bukan kami saja, " imbuh dia. (Ebri)