LAMSEL :  Aksi solidaritas kekerasan seksual puluhan warga Lampung Selatan menyentuh terutama saat pembacaan puisi oleh salah satu warga. Dalam puisi itu tersirat kata menyinggung Indonesia darurat lemahnya perlindungan terhadap anak-anak. Berikut ini, puisi yang dibacakan oleh dua orang perwakilan siswa SD di Kecamatan Kalianda, dimana dibacakan oleh Melidia Putri dan Maharani Dwi Arimbi ;

Perhatian..Perhatian, 
Keadaan darurat, Indonesia sedang darurat.
Kekerasan kepada kami selalu mengintai.
Kemana kami harus bersembunyi.

Bapak-bapak! Ibu-ibu! saudara-saudara.
Berikan kami perlindungan yang aman dan nyaman.
Perlakukan kami dengan cinta.

Jangan sibuk Kerja..Kerja..Kerja.
Berilah kami waktu dan cinta
Sambungkan cita-cita kami.

Selain puisi tersebut, salah satu siswa lainnya juga membacakan puisi yang mengangkat tema “NAMA SAYA YUYUN”. Makna didalam penyampaian puisi itu mengajak pendengarnya untuk masuk kedalam dimensi waktu, kisah kehidupan Yuyun, mulai dari kehidupan Yuyun sehari-hari, sampai kondisinya meregang nyawa akibat diperkosa oleh 14 orang laki-laki kala itu.

Dilain sisi, sangat disayangkan dikala aksi solidaritas tersebut berlangsung. Pasalnya, aksi yang berlangsung di halaman perkantoran bupati Lampung Selatan, tidak ada satupun perwakilan Pemkab Lamsel menanggapi aksi tersebut. 

Padahal, dari penelusuran  rasa simpati terkait kasus tersebut, mendapat perhatian serius dari Presiden RI Ir. Joko Widodo, dimana presiden mengatakan kejahatan seksual merupakan kejahatan besar. Presiden juga meminta kepada aparat hukum, untuk mengusut kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.


“Kita semua berduka atas kepergian YY yg tragis. Tangkap & hukum pelaku seberat2nya. Perempuan & anak2 harus dilindungi dari kekerasan –Jkw,” tulis Jokowi di akun Twitter resmi miliknya .(fitri)