BANDARLAMPUNG (PeNa)-Meski Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Partai Golkar baru akan dilaksanakan besok (14/12) namun dapat dipastikan jabatan Ketua DPD I akan di jabat mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Arinal Djunaidi, informasi yang dihimpun PeNa, pada Musdalub itu nanti Arinal akan terpilih aklamasi.Munculnya Arinal sebagai pemain baru di dunia politik Lampung dengan menggusur Alzier Dianis Thabrani  telah lama diprediksi sejumlah pengamat karena mantan Sekdaprov itu dikenal dekat dengan Lee Purwati yang notabene Vice Presiden PT. Sugar Grup Companies (SGC).

“ Bukan rahasia lagi jika Arinal mempunyai kedekatan dengan Nyonya Lee, ,masih segar dalam ingatan kita ketika Lee hadir pada saat arinal akan dilantik menjadi Sekdaprov,” ungkap Ketua Presidum Forum Demokrasi Lampung (ForDeLa), Feri Novianto dalam pers release kepada PeNa, Selasa 13 Desember 2016.

Dia memastikan, pencalonan Arinal sebagai Ketua DPD I mendapat dukungan penuh oleh SGC terutama dari segi finansial, alhasil kader beringin Lampung yang awalnya lantang untuk maju pada Musdalub, satu persatu mundur teratur.

Lee Purwati Vice Presiden PT. Sugar Grup Companies (SGC) Saat Menghadiri Pelantikan Arinal Djunaidi sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Lampung

“ Sudah bukan rahasia lagi jika pencalonan Ketua DPD I itu kuat dugaan transaksional, kompromi politik yang dilakukan untuk memuluskan Arinal menjadi Ketua DPD I perlu ongkos politik dan itu bukan sedikit, lihat saja satu persatu kandidat yang katanya akan mencalonkan diri lambat laun mundur, bahkan Aziz Samsudin sekalipun mundur,”katanya.

SGC yang dikenal sebagai donatur sejunlah politisi di Lampung,imbuhnya perlu mengamankan sejumlah aset di Provinsi Lampung, naiknya Arinal menjadi Ketua DPD I merupakan bagian dari proses menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018) mendatang dan hal itu pernah dilakukan pada Pilgub lalu saat SGC memberikan dukungan penuh pada pasangan Ridho Bachtiar.

“ Pada Pilgub lalu pun seperti itu di bulan juni 2013 saat sosialisasi pencalonan Ridho di Pasar Unit II Tulang Bawang Nyonya Lee turut hadir untuk memberikan dukungan, nah saat ini bukan tidak mungkin posisi Ridho sudah digantikan Arinal, logikanya jika bukan SGC yang berada di belakang Arinal belum tentu bisa terjadi Musdalub besok,”urainya.

Dia berpendapat, hampir disetiap Pilkada SGC selalu memainkan peran untuk meloloskan kandidat kepala daerah yang telah didukung apalagi jika daerah tersebut terdapat lahan perusahaan yang notabene berkaitan dengan Hak Guna Usaha dalam perkebunan tebu.

“ Ada indikasi yang mengarah kesana, di beberapa daerah seperti Tulang bawang dan Tulang bawang Barat, dominasi SGC sangat luar biasa karena di lokasi itu tersebar perkebunan tebu milik SGC, tentunya untuk mengamankan HGU ataupun aset perusahaan, SGC harus membangun komitmen dengan calon kepala, hal ini tentunya tidak dapat ditolak oleh calon Bupati karena yang ditawarkan oleh SGC dalam membantu pencalonan itu dana tanpa batas,”urainya.

Adanya kompromi yang dibangun itu,kata Ferry menjadi potret buram wajah demokrasi di Provinsi Lampung, kuatnya intervensi kapitalis membuat birokrat dan politisi bumi rua jurai tersandera dengan kepentingan golongandan pihak-pihak tertentu.

“ Sebenarnya bukan hanya politisi dan birokrat, media sekalipun tidak mampu menahan nafsu saat ditawarkan bentuk kerjasama baik melalui advertorial mapun iklan dan kerjasama itu bukan tanpa komitmen, membangun opini positif tentang SGC iduga menjadi salah satu syarat kerjsama dengan media, jadi jangan heran ketika Pilgub lalu ada beberapa rekan media yang tidak netral dan secara terang-terangan mendukung salah satu calon, Ini lah yang terjadi di Provinsi Lampung saat ini, Musdalub Golkar menjadi ajang pemanasan menuju Pilgub 2018,”katanya.

Adanya dugaan pemalsuan ratusan ribu hektar lahan perkebunan oleh SGC dan sejumlah konflik yang terjadi mengenai HGU maupun indikasi penyerobotan lahan,tambahnya tidak membuat DPP serta DPD II berfikir dua kali untuk mengakomodir kepentingan perusahaan milik Yusuf Gunawan itu dengan tetap memilih Arinal sebagai Ketua DPD I Golkar Lampung.


“ SGC itu kan bukan perusahaan yang tanpa masalah, jika kader golkar Lampung masih memiliki hati nurani tentunya mereka tidak memilih Arinal sebagai Ketua DPD yang notabene mendapat dukungan penuh dari Nyonya Lee, apalagi saat ini pun Arinal sedang tersandung kasus saat menjabat sebagai Sekdaprov. Namun semua itu kan pilihan DPD II dan organisasi sayap yang memiliki hak suara adanya Musdalub dan aklamasi Arinal itu tentu belum tentu berpengaruh positif terhadap akar rumput,”tutupnya.(BG)