Kondisi Mapolsek Tegineneng paska dikepun warga sekitar. PeNa Sapto Firmansis |
PESAWARAN (PeNa)-Puluhan massa menyerang markas kepolisian sektor
(Mapolsek) Tegineneng, Kabupaten Pesawaran sekitar pukul 07.30WIB,Jumat
(17/3).
Penyerangan massa tersebut diduga buntut tewasnya warga yang ditemukan
dibendungan Way Sekampung, Bumi Agung,Tegineneng."Sebelumnya memang ada
anggota kita mau lakukan patroli. Saat melintas, dilihatnya ada sekumpulan
orang yang diduga sedang mengkonsumsi narkoba disamping bendungan ini. Saat
anggota menghampiri, mereka langsung bubar dan melarikan diri. Ada yang loncat
kebendungan dan ada juga yang lari. Kemudian, anggota menangkap satu orang dan
sudah diamankan, " kata Kapolres Pesawaran, AKBP Syarhan di Bendungan Way
Sekampung, Tegineneng, Jumat (17/3).
Dijelaskan, bahwa korban yang tewas diduga tidak dapat berenang dan
jenazahnya baru diketemukan tersangkut dipintu bendungan. "Ya, pagi tadi
masyarakat kasih info ada mayat yang tersangkut dipintu bendungan. Lalu, kami
bergerak bersama anggota dibantu juga dari tim SAR, " jelas dia.
Untuk penyerangan yang diduga dilakukan sekelompok masaa, menurutnya
kepolisian masih menyelidikinya. "Ya benar, tadi pagi sekitar pukul 07.30
Mapolsek diserang sekelompok orang. Kebetulan, kantor tersebut hanya ada dua
orang jaga. Karena yang lain sedang upacara rutin di Mapolres Pesawaran, "
terang dia.
Massa menyerang dan melempari mapolsek dengan menggunakan batu. Tidak ada
korban, karena dua orang anggota yakni Aiptu Heri dan Panit Intel Parmo yang
saat itu berada dikantor berhasil menyelamatkan diri dengan menghindar dan
berlindung dibalik tembok."Kejadian begitu cepat, tiba-tiba massa
menyerang mapolsek dengan batu dan pot bunga yang ada didepan mapolsek. Dua
anggota dan tiga tahanan selamat," ujar dia.
Ditegaskan, sekarang kondisinya sudah kondusif aman dan terkendali. Pecahan
kaca juga sudah dibersihkan untuk dapat dipergunakan kembali. "Sudah aman
dan terkendali, mudah-mudahan segera selesai, " tegas dia.
Pantauan PeNa dilapangan, korban yang ditemukan tewas diduga bernama Edi
(36) warga Bumi Agung. Hal tersebut dikatakan warga sekitar yang enggan disebut
namanya saat dilokasi kejadian. "Ya kalau yang meninggal itu namanya Edi
umuran 36 tahun warga prapatan Bumi Agung sini," kata dia. PeNa-spt.
Pages