Upahnya Dipotong, Pegawai Honorer Menjerit

BANDARLAMPUNG (PeNa)-Upah 707 pegawai honorer pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan diduga dipotong. Pengakuan beberapa tenaga honor yang ditemui wartawan mengaku tidak tahu menahu alasan pemotongan yang diduga dilakukan oknum dinas tersebut.

Diketahui, pada tahun 2016 Disbertam menganggarkan dana sebesar Rp10.605.000.000 untuk pembayaran 707 pegawai honor. Masing-masing pagawai honor mendapat upah sebesar Rp1.250.000 perbulan. Namun beberapa pegawia honor yang bertugas menyapu jalan saat ditemui mengaku hanya menerima Rp1.200.000 atau kurang Rp50 ribu. Diestimasikan, jika terdapat 707 pegawai honor dan setiap orangnya dipotong sebesar RP50 ribu maka terdapat Rp30 juta hasil pemotongan yang menguntungkan oknum per bulannya.

“Saya hanya terima Rp1,2 juta saja mas dan itu sudah dari dulu. Saya aja baru tahu kalau sebenarnya upah kami ini Rp1.250 000. Kalau tahu ya kami akan tagih ke dinas mas,” kata Rohimat salah seorang penyapu jalan.

Diakunya, honor yang diterimanya masih jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Tega bener ya masih dipotong. Yang kami terima saja masih kurang kok, masih dipotong juga,” kata dia.

Rohimat yang mengaku telah menjadi tukang sapu jalan sejak lima tahun lalu mengaku selalu mengambil honor langsung ke dinas setipa bulannya. “Ya ngambil ke dinas. Gak tahu siapa nama orang di dinas itu, tapi kalau ngambil ya kesana mas. Tergantung juga sama absen kita lho,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertanaman (Disbertam), Zainudin belum dapat dikonfirmasi. Beberapa kali ditemui selalu tidak berada ditempat. Ketika hendak dikonfirmasi melalui ponselnya juga selalu gagal. GUS