Presiden Joko Widodo mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Rapat tersebut membahas banyak hal, diantaranya kinerja MPR seperti sosialisasi empat pilar serta kondisi politik dan sosial terkini.
"Melihat perkembangan sekarang ini perlu sungguh-sungguh kita menyampaikan kembali nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan kita. Sosialisasi empat pilar MPR sangat diperlukan," kata Zulkifli Hasan usai pertemuan.
Zulkifli didampingi empat Wakil Ketua MPR, yakni Mahyudin, Oesman Sapta Odang, Hidayat Nur Wahid dan EE Mangindaan. Hadir pula Wakil Sekjen MPR Selvi Zaini.
Sementara Jokowi ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Rapat konsultasi berlangsung secara tertutup selama sekitar tiga jam dan diakhiri dengan santap siang.
Zulkifli mengatakan, dalam menyikapi situasi konflik dan saling lapor yang terakhir terjadi, maka harus ada kesadaran dari semua pihak bahwa masyarakat Indonesia semuanya bersaudara.
"Tentu sebagai negara hukum kita menghargai proses hukum. Tapi kadang-kadang hukum itu bisa meninggalkan juga luka, marah yang panjang. Oleh karena itu, tadi kita sepakat, kembali kepada nilai-nilai ke-Indonesiaan, musyawarah mufakat," ucap Zulkifli.
Selain membahas isu terkini, Zulkifli juga mengaku membahas soal upaya MPR mengembalikan haluan negara dalam amandemen UUD 1945.
Zulkifli mengatakan, pengembalian GBHN ini terus dibahas oleh fraksi yang ada di MPR. Fraksi-fraksi akan kembali rapat pada Rabu (25/1/2017).
"Memang tidak mudah. Isinya seperti apa, apakah model seperti jaman Pak Harto, atau semesta berencana seperti jaman Bung Karno," ucap Zulkifli.