Pimpinan KPK Ingatkan Agar Tidak Ada Jual Beli Jabatan di Banten

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpin rapat koordinasi pemberantasan korupsi. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut seluruh jajaran kepala daerah dan pejabat dari kabupaten dan kota se Provinsi Banten. 

Pimpinan KPK Alexander Marwata dalam pemaparannya mengatakan bahwa pelantikan mutasi jabatan di provinsi Banten harus berdasarkan pilihan pertimbangan profesional. Tidak ada unsur lain kecuali karena layak dan pantas. 

"Tidak ada lagi hutang budi yang harus dibayar kepada pimpinan atau pejabat yang mempromosikan. Sangat enak bekerja kalau kita tidak ada hutang," ujar Alexander Marwata dalam Rakor Pelaksana Aksi Pemberantasan Korupsi Provinsi Banten 2017, yang digelar di Pendopo Gubernur Banten, Jl. Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang, Selasa (24/1/2017).

Alexander juga yakin apa yang terjadi beberapa waktu lalu di Klaten bisa terjadi di daerah lain terkait rekrutmen pejabat. Ia mengaku mendapat banyak laporan serupa terkait adanya tarif bagi pejabat-pejabat strategis di daerah. 

"Bisa kita bayangkan seorang Kadis (kepala dinas) dia bersedia membayar ratusan juta. Pasti dia akan berpikir bagaimana cara mengembalikan modal yang sudah keluar. Itu menjadi lingkaran setan dan tidak ada putus-putusnya," ujarnya.

Ia juga meminta kepada pejabat yang baru agar tidak takut melakukan tindakan yang benar. Mutasi menurutnya kadang menjadi intimidasi agar seseorang mengikuti perintah dari pimpinan. Oleh sebab itu menurutnya perlu koordinasi dan supervisi bersama dalam hal pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi.

"KPK berharap bahwa koordinasi ini bisa menghasilkan perubahan signifikan. Ini akan jadi contoh baik dan dapat ditularkan. Kami tidak ingin koordinasi dan supervisi tidak melahirkan apapun," ujarnya. 

Terakhir, KPK meminta kepada kepala daerah yang hadir dan pejabat pemerintahan agar menjaga integritas kerja. Komitmen, penandatangan pakta integritas, dan sumpah jabatan agar tidak hanya sekedar upacara belaka. 

"KPK perlu bekerja sama dengan bapak-bapak sekalian dan dukungan lapisan masyrakat. Pegawai kita hanya 1.200. Makanya, Kami harapkan komitmen kuat," ujarnya. 

Sedangkan, PLT Gubernur Banten Nata Irawan mengatakan kegiatan ini dapat mempertegas komitmen pemerintah yang bersih. Banten menurutnya harus lepas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 

"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Banten berharap pertemuan ini mempertegas Pemprov Banten yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme," ucap Nata Irawan.