Seorang anggota parlemen Amerika Serikat (AS), Tulsi Gabbard, diam-diam mengunjungi Suriah dan menemui Presiden Bashar al-Assad. Pertemuan itu membahas kemungkinan mencapai perdamaian untuk konflik Suriah.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (26/1/2017), kunjungan itu berlangsung bulan ini, tepatnya selama empat hari. Gabbard (35) berkunjung ke Damaskus dan juga Aleppo dalam misi mencari fakta, atau untuk mengetahui secara langsung soal konflik dan penderitaan rakyat Suriah. 

Di sana, Gabbard yang merupakan anggota parlemen wanita dari Partai Demokrat untuk wilayah Hawaii ini bertemu dengan para pengungsi, pemimpin oposisi Suriah dan kerabat para pemberontak. Gabbard juga sempat menemui Presiden Assad.

"Awalnya, saya tidak berencana melakukan pertemuan dengan Assad, tapi ketika diberi kesempatan, saya merasa perlu untuk mengambilnya," tutur Gabbard dalam pernyataannya. 

"Saya pikir kita harus siap untuk bertemu siapa saja, jika ada kesempatan hal itu bisa membantu mengakhiri konflik ini, yang membuat rakyat Suriah banyak menderita," imbuhnya. 

Dalam wawancara dengan CNN, Gabbard menambahkan: "Apapun yang Anda pikirkan soal Presiden Assad, faktanya dia adalah Presiden Suriah. Demi terwujudnya kesepakatan perdamaian yang bertahan lama, harus ada percakapan dengannya."

Gabbard pernah menjadi anggota Garda Nasional Hawaii dan dikerahkan ke Irak tahun 2005. Selama menjadi anggota parlemen AS, Gabbard sering berbenturan pandangan dengan partainya sendiri, untuk isu konflik Suriah. Dia juga menentang kebijakan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk mendukung oposisi moderat dalam pertempuran melawan Assad di Suriah. 

Dua minggu setelah Trump menang pilpres pada 8 November 2016 lalu, Gabbard menemuinya untuk membahas isu Suriah. Pertemuan ini memicu spekulasi bahwa Trump mungkin menunjuk Gabbard untuk posisi tertentu di Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.