TANGGAMUS (PeNa)-Komando Distrik Militer (Kodim) 0424 Tanggamus, menggelar silaturahmi kebangsaan dengan tokoh lintas agama Kabupaten Tanggamus serta Pringsewu, di Aula Jenderal Sudirman Makodim setempat.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga  kebhinekaan demi utuhnya kedaulatan negara kesatuan republik indonesia (NKRI).
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0424 Tanggamus Letkol Inf Hista Soleh Harahap, dalam sampaiannya mengatakan silaturahmi ini tujuannya untuk lebih menumbuhkan kecintaan masyarakat, menyatukan perbedaan dalam satu kesatuan yakni Bhineka tunggal ika, ditengah persoalan yang terjadi akhir-akhir ini, Dandim juga menjelaskan salah satu persoalan yang tengah dihadapi seperti kasus penisataan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Sebetulnya kalau hanya permasalahan Ahok saja kita tidak perlu repot, akan tetapi yang menjadi kekahawtirkan kita bersama, dalam persoalan ini ialah, kasus ini dieksploitir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, untuk tujuan memecah belah kesatuan bangsa indonesia," kata dia, Rabu (22/11).
Lebih lanjut Dandim menjelaskan, jika dilihat dari perkembangan global regional serta nasional negara-negara di dunia mempunyai kepentingan dengan Indonesia, adapun kepentingan bangsa-bangsa asing, ialah ingin memiliki sumber daya energi yang ada di indonesia hal ini mengingat kebutuhan sumber energi diberbagai negara semakin berkurang tiap tahunnya, sehingga akan menyebabkan krisis ekonomi.
"Akibat dari krisis ekonomi ini akan menyebabkan terjadinya konflik, karena kita ketahui bersama pada tahun 2013, sebagian besar latar belakang  konflik dipicu karena krisis ekonomi, seperti Negara Libya, Mesir, Kuwait dan Suriah sampai dengan Ukraina, selain itu ancaman yang perlu kita diwaspadai juga saat ini ialah terorisme, narkoba, serta persaingan ekonomi yang kesemuanya menjadi tugas kita bersama, sekali lagi saya mengimbau kepada semuannya, kita selaku bangsa indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan budaya jangan sampai terpecah belah, negara kita menganut Bhineka Tunggal Ika, karena tanpa Islam bukan Indonesia, begitu juga dengan agama lainnya Kristen, Budha Hindu tanpa itu juga bukan indonesia, kita satu kesatuan yakni NKRI,"tegasnya.
Menanggapi persoalan penistaan agama yang saat ini tengah menjadi isu nasional Kapolres Tanggamus, AKBP Ahmad Mamora S.I.K, mengatakan, hendaknya mempercayakan sepenuhnya status hukum kepada pihak berwenang yang mana saat ini Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka. Adapun terkait wacana akan ada aksi damai lanjutan, yang akan berlangsung pada tanggal 2 Desember mendatang Kapolres menyatakan, hendaknya jika ada tuntutan yang ingin disampaikan tidak harus ikut aksi di Jakarta.
"Jika ada uneg-uneg yang ingin disampaikan pada tanggal 25 November atau 2 Desember nanti, silahkan sampaikan disini saja, nanti akan kita kawal, daripada bergabung di Jakarta, karena yang kita khawatirkan akan timbul-timbul kejadian yang tidak kita inginkan pada saat mengikuti aksi tersebut, dan saya mohon dukungan kepada tokoh agama, dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kekondusifan diwilayah Tanggamus dan Pringsewu," tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanggamus Mukhlis Basri ketika membacakan sambutan Bupati, Indonesia merupakan salah satu bangsa yang besar, yang memiliki kemajemukan ras budaya dan agama, dari hal itulah diperlukan kearifan kedewasan dari kalangan umat beragama, masih menurut Sekda dewasa ini banyak terjadi isu yang terjadi berkaitan dengan agama, suku dan budaya.
"Hubungan antar umat beragama dilandasi dengan kerukunan antar umat beragama, saling menghormati forum kerukunan antar umat beragama mempunyai peranan penting, dalam upaya menjaga memelihara dan menciptakan kebebasan, kerukanan antar umat beragama, guna mewujudkan masyarakat yang aman dan sejahatera," tukasnya. (Opoy)