Tersangkut Match Fixing, Juara Liga Champions Asia Tak Bisa Pertahankan Gelar

Jeonbuk Motors tak bisa mempertahankan gelar juara Liga Champions Asia. Ini setelah mereka dicoret dari kompetisi musim depan karena terlibat Match Fixing.

Asal mula keputusan Federasi Sepakbola Asia (AFC) mencoret Jeonbuk Motor dari Liga Champions Asia musim depan adalah salah satu pemandu bakat klub Korea Selatan itu kedapatan menyuap wasit pada tahun 2013 sampai 2014.
Setelah diadakan investigasi, Jeonbuk akhirnya dijatuhi hukuman oleh Federasi Sepakbola Korea Selatan berupa denda sebesar 100 juta won atau sekitar Rp 1,1 miliar serta pemotongan sembilan poin di liga musim lalu.

Alhasil pemotongan poin itu membuat Jeonbuk gagal menjadi juara liga dan runner-up FC Seoul yang mengambil alih trofi tersebut. Sebagai pengganti Jeonbuk di kompetisi Liga Champions Asia musim depan, Jeju United otomatis lolos ke babak grup dan Ulsan Hyundai yang finis peringkat keempat akan menjalani play-off terlebih dulu.

"Badang Independen AF pada hari Rabu memutuskan bahwa Jeonbuk Motors tidak bisa dikut di kompetisi Liga Champions 2017 karena terlibat dalam aktivitas pengaturan hasil pertandingan pada Liga Korea musim 2013 dan 2014," demikian pernyataan resmi AFC.

"Karena keterlibatan itu sudah melanggar artikel 11.8 dari buku aturan kompetisi AFC 2017-2020, maka Jeonbuk dianggap tidak memenuhi kriteria aspek olahraga untuk tampil di Liga Champions Asia. 2017.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula, itu yang pas untuk menggambar kondisi Jeonbuk saat ini. Oleh karenanya, Jeonbuk pun akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu dekat. Musim lalu Jeonbuk jadi juara usai mengalahkan Al-Ain di final dengan agregat 3-2.