Jakarta -Selama ini pemerintah menyebut produksi garam Indonesia bertambah hingga di atas 2 juta ton per tahun, bahkan mendekati 3 juta ton per tahun. Namun, pihak industri garam meragukan data tersebut.

Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI), Tony Tanduk mengatakan, selama ini terjadi kesimpangsiuran data produksi garam. Menurutnya, meskipun garis pantai Indonesia cukup panjang, tapi tak semuanya bisa dijadikan ladang garam.

Hanya sekitar 26.000 hektar dari garis pantai Indonesia yang bisa dijadikan ladang garam, dan luas lahan itu tak pernah bertambah. Ladang garam itu tersebar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan.

Cuma, menurut Tony, meskipun luas lahan garam tak bertambah, pemerintah justru menyebut produksi garam bertambah.

"Kalau kita ambil angka produktivitas 70-80 ton, itu rata-rata produksi 1,7 juta ton per tahun. Yang kami sering surprised, data produksi bisa naik 2,1 juta ton, 2,5 juta ton, target tahun lalu 3,5 juta ton. Agak tidak masuk akal produksi bisa naik sementara lahan tidak bertambah," ujar Tony saat berkunjung ke kantor detikcom, Senin (4/4/2016).

Dia meminta pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelesaikan data produksi garam yang menurutnya masih simpang siur. Seharusnya, kata Tony, data produksi garam itu harus tertulis dan ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan atau Direktur Jenderal.

Selain itu, data produksi garam itu harus mencakup volume, kualitas, dan di mana lokasi produksi garam. Selanjutnya, data itu akan diklarifikasi oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian

"Ketika melakukan pendataan itu harus betul-betul terperinci, berapa sebenarnya produksi garam, di mana lokasi, dan bagaimana kualitasnya. Kita butuhkan data yang betul, data yang valid," kata Tony

Sebelumnya, KKP berani mematok target produksi garam lebih tinggi lagi di 2016, yakni 3,5 juta ton. Target produksi pada 2016 ini naik dibandingkan target produksi garam 2015 yang sebesar 2,5 juta ton.

Tapi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKP tidak hanya akan fokus untuk meningkatkan garam dari segi kuantitas, tapi juga kualitasnya. Dari target produksi 3,5 juta ton tersebut, 1,8 juta ton di antaranya adalah garam untuk kebutuhan industri.
dtk-801