ilustrasi net


sukabumi- Meluapnya aliran Sungai Cikaret di Kampung Legok, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi Jawa Barat membuat satu persatu rumah warga yang tinggal di sekitaran sungai tersebut ambruk. Tercatat sebanyak 6 rumah warga mengalami kerusakan, 3 di antaranya ambruk dan 43 jiwa yang tinggal di sekitaran sungai dihantui ketakutan.

"Satu-persatu rumah milik warga hancur akibat getaran sungai yang mengikis tanah ketika hujan mengguyur. Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baru memberikan bantuan berupa logistik dan terpal," kata Etje Sudrajat (58) ketua RT 01 RW 05 kepada detikcom Senin (4/4/2016).

Menurut Etje, bantuan yang lebih dibutuhkan warganya adalah relokasi ke tempat yang aman. Karena di lokasi yang saat ini masih berdiri rumah, selalu dihantui rasa takut ketika hujan datang yang membuat aliran sungai Cikaret meluap.

"Sebenarnya yang lebih dibutuhkan warga itu relokasi ke tempat yang lebih aman. Ada warga yang sudah kehilangan rumah. Kondisi tanah di sini sudah tidak stabil, warga dihantui ketakutan tiap sungai meluap. Mungkin tercatat baru kali ini sungai di tempat kami meluap seperti ini," katanya.

Kerusakan pertama terjadi pada Minggu (13/3/2016), seorang warga bernama Aban (55) dan Istrinya Acis (48) harus kehilangan rumahnya akibat terbawa hanyut sungai Cikaret yang meluap dan mengikis bantaran sungai. Bersama dua anaknya mereka hingga saat ini tinggal di musala.

Bencana kedua menimpa Rahmat (63) dan istrinya Ihat Solihat (54) bersama 4 orang anaknya mereka mengungsi ke rumah kerabat di kampung tetangga. Rumah mereka roboh akibat getaran tanah akibat abrasi pada Jumat (1/4).

Terakhir pada hari Senin (4/4). Itang (55) dan  Ikah (50) bersama 3 anaknya terpaksa merubuhkan rumahnya karena sudah miring akibat pergeseran tanah.

"Jadi warga di sini benar-benar dihantui ketakutan, satu persatu rumah hancur akibat getaran dan pergeseran tanah yang ditimbulkan aliran Sungai Cikaret. Kami berharap pemerintah daerah segera memperhatikan kondisi ini," tandas Etje.

Bertahan di Musala

Aban (55) dan Istrinya Acis (48) harus kehilangan rumahnya akibat terbawa hanyut sungai Cikaret yang meluap dan mengikis bantaran sungai. Pasangan yang memiliki dua orang anak tersebut terpaksa harus tinggal di dalam musala setelah tempat tinggalnya rubuh akibat abrasi sungai Cikaret.

Pengamatan detikcom di sekitar musala kecil yang dijadikan tempat pengungsian terdapat tungku berbahan bakar kayu bakar tempat mereka memasak.

"Semua barang berharga milik kami ludes tak tersisa dibawa aliran sungai Cikaret. Mau ngungsi ke kerabat enggak mungkin karena rumah mereka juga kecil, sampai ada bantuan yang jelas dari pemerintah saya mau bertahan dulu di sini," kata Acis istri dari Aban.

Warga setempat mengaku tak keberatan musala kecil di tempat mereka dijadikan 'rumah' sementara oleh keluarga Aban. "Warga bingung harus menolong juga karena kondisinya sama-sama susah," jelas Etje ketua RT setempat. dtk-801