Kasus Reklamasi Picu Panic Selling Saham Agung Podomoro Jakarta -Indeks Dow Jones ditutup di level 17.737,00 melemah 55,75 poin (-0,31%). Harga minyak WTI turun di bawah level psikologis 37, yang berarti kembali ke masa konsolidasi.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup di level 4.850,18 menguat 6,99 poin (+0,14%).

Kasus reklamasi APLN (Agung Podomoro Land) memicu panic selling pada APLN dikarenakan kekhawatiran investor akan pengaruh negatif pada manajemen.

Laba bersih emiten properti menyusut di 2015. LPKR dan PWON adalah 2 contoh emiten yang labanya menyusut. Penyusutan laba PWON lebih dikarenakan karena faktor melemahnya nilai tukar rupiah tahun lalu.

Emiten properti yang mencetak kinerja positif adalah PPRO di mana laba bersihnya melesat 183 % dari tahun sebelumnya. PPRO secara teknikal juga cukup menarik, dengan resisten 235. Jika berhasil breakout dari 235, akan lanjutkan trend naiknya.

Beberapa saham di sektor pertambangan terutama metals berpotensi untuk melanjutkan trend naiknya.
ANTM* breakout dari 476, lanjutkan trend naik. TINS konsolidasi 725-800. INCO* potensi lanjutkan trend naik.KRAS potensi lanjutkan trend naik. PGAS* breakout, range 2700-3000. PTBA konsolidasi 6000-7150

Breakout dari 2000, WSKT strong uptrend jangka menengah. BBRI 11100-12200. BWPT sudah patah dari trend naiknya, masuk masa konsolidasi.

BMTR kembali ke area suport 1130. CPIN 3500-4000. DOID 100-127. ELSA 332-380. Waspadai likuiditasnya.

GIAA masih konsolidasi, tunggu breakout buat yang mau beli.ICBP konsolidasi 15000-16600. MLPL masih trend naik jangka menengah, jangka pendek agak rawan profit taking & rawan suspensi (masuk UMA).

Semoga #Kopipagi 5 April 2016 mencerahkan. Salam profit ! on.fb.me/ellen_may | instagram : @ellenmay_official.
dtk-801