BANDARLAMPUNG : Pemerintah Daerah berkomitmen memajukan Koperasi di Provinsi Lampung melalui program strategis pemberdayaan Koperasi. Yakni dengan mempermudah layanan pengesahan Badan Hukum Koperasi, meningkatkan pelatihan bagi pengelola Koperasi dan memberi bantuan perkuatan modal bagi Koperasi dan UMKM melalui Badan Layanan Umum Daerah Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (BLUD KUMKM).

Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Bayana, hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo, Selasa (5/4) pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) INKOPSYAH, di Hotel Novotel Bandar Lampung.

Acara dihadiri pula Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi & UKM RI Braman Setyo, SE., M.Si, Ketua ICMI, Advisor IDB dan Ketua Dewan Pakar MES DR. Sugiarto. MBA, Komisaris Utama PBS dan Ketua Majelis Syuro ABSINDO.DR. Aries Muftie, SE, SH, MH, Dirut Panin Bank Syariah Deny Hendrawaty, Ketua INKOPSYAH BMT KH. Abdullah Yazid dan Kepala Dinas Koprasi & UKM Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung dalam sambutannya menyampaikan, Induk Koperasi Syariah BMT (Inkopsyah BMT) merupakan gerakan koperasi sekunder yang didirikan oleh primer koperasi yang kegiatan usahanya berdasarkan pola syariah.

Inkopsyah BMT memiliki peranan penting dan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan syariah islam.

Saat ini jumlah koperasi Syariah di Provinsi Lampung sebanyak: 193 unit, dengan jumlah Koperasi aktif sebanyak 157 unit dan tidak aktif sebanyak 36 unit.

"Untuk itu Koperasi harus memperkuat konsolidasi internal organisasi dengan meningkatkan partisipasi seluruh anggota serta membangun jejaring antar Koperasi dengan badan usaha lainnya terutama yang berkaitan dengan promosi produk unggulan daerah dan peningkatan akses pasar baik lokal, nasional dan global," kata Gubernur.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga meminta kepada pengurus untuk terus menerus mengoptimalkan kinerja organisasi, manajemen dan mengoptimalkan kemampuan mengakses permodalan serta mengolah potensi-potensi lain dibidang usaha yang dapat dikembangkan. 

"Keberhasilan Koperasi yang telah dicapai selama ini, harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan diwaktu yang akan datang. Hal ini hanya bisa diwujudkan melalui kerja keras pengurus dan adanya dukungan serta partisipasi aktif para anggotanya," ujar Gubernur.


Sementara itu Direktur Utama Panin  Bank  Syariah  (PBS)  Deny Hendrawaty menyampaikan PBS telah terus menerus bermitra selama 6 tahun. BMT adalah mitra strategis Bank Panin Syariah (BPS), BPS telah mensuport pembiayaan hingga saat ini telah mencapai 1,2 Triliun untuk BMT. 

"Ditahun 2015 kami telah memperbaiki sistem dengan mengoptimalkan peran Network BMT, melalui jaringan seluruh BMT di Indonesia. Selain itu telah dilakukan pendampingan/ pelatihan-pelatihan IT," tambahnya. (rls)